Kamis, 12 Juni 2014



BAB III PERMOHONAN



Bagian Kesatu
Tata Cara


Pasal 9
(1) Permohonan diajukan oleh Pemohon atau kuasanya kepada Komisi
Informasi yang berwenang sesuai ketentuan dalam Pasal 6.
(2) Permohonan  diajukan  secara  tertulis  baik dengan  mengisi formulir
Permohonan atau mengirimkan surat Permohonan.
(3) Permohonan lisan  hanya  dapat  diajukan  dengan datang  langsung oleh Pemohon yang memiliki kebutuhan khusus.
(4) Petugas   membantu   Pemohon  menuangkan   Permohonan   dalam
formulir yang telah disediakan terhadap permohonan yang diajukan secara lisan sebagaimana dimaksud pada ayat (3).


Pasal 10
(1) Formulir atau surat Permohonan sekurang-kurangnya memuat:
a. Identitas Pemohon:
1.  nama pribadi dan/atau nama institusi;
2.  alamat lengkap; dan


3.  nomor     telepon     yang     bisa     dihubungi     dan     nomor faksimili/alamat email, jika  ada.
b.  Uraian mengenai alasan pengajuan Permohonan;
c.  Hal  yang dimohonkan untuk diputus oleh Komisi Informasi, yaitu:
1.  menyatakan  bahwa informasi yang dimohon adalah  informasi yang  bersifat  terbuka  sehingga  wajib dibuka  dan  diberikan kepada Pemohon;
2. menyatakan   bahwa  Termohon telah  salah  karena  tidak menyediakan          informasi  tertentu   secara   berkala,   sehingga Termohon wajib menyediakan  dan  mengumumkan  informasi tersebut secara berkala;
3.  menyatakan    bahwa   Termohon   telah   salah   karena   tidak menanggapi  permohonan  informasi, sehingga  Termohon wajib menanggapi permohonan informasi oleh Pemohon;
4.  menyatakan    bahwa   Termohon  telah   salah   karena  telah menanggapi permohonan  tidak  sebagaimana  yang  dimohon, sehingga  Termohon wajib menanggapi  permohonan  informasi sesuai permohonan;
5.  menyatakan    bahwa   Termohon   telah   salah   karena   tidak memenuhi permohonan informasi, sehingga Termohon wajib memenuhi permohonan informasi oleh Pemohon sebagaimana yang dimohonkan;dan/atau
6.  menyatakan  bahwa Termohon telah salah karena mengenakan biaya  yang  tidak  wajar  atas   permohonan informasi, dan meminta          Komisi Informasi  untuk   menetapkan   biaya  yang wajar;
(2) Bentuk  formulir Permohonan  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1) diatur dalam Lampiran I sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.


Pasal 11
(1) Pemohon  wajib  menyertakan   dokumen  kelengkapan  Permohonan sebagai berikut:
a. identitas Pemohon yang sah, yaitu:
1.  fotokopi Kartu  Tanda  Penduduk,  Paspor  atau  identitas  lain yang  sah  yang  dapat  membuktikan  Pemohon adalah  warga negara Indonesia; atau
2.  anggaran dasar yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan telah tercatat di Berita Negara Republik Indonesia dalam hal Pemohon adalah Badan Hukum.
3.  Surat  kuasa  dan  fotokopi Kartu  Tanda   Penduduk  pemberi kuasa dalam hal Pemohon mewakili kelompok orang.
b.  permohonan informasi kepada Badan Publik, yaitu:
1.  surat permohonan, formulir permohonan, tanda terima atau tanda pemberian/pengajuan permohonan informasi; dan/atau
2. surat  pemberitahuan tertulis  dari  Badan Publik atas permohonan informasi;
c.  keberatan kepada Badan Publik, yaitu:


1.  surat tanggapan tertulis atas keberatan Pemohon oleh atasan
PPID;  atau
2.  surat         pengajuan        keberatan        disertai        tanda pemberian/pengajuan, tanda pengiriman atau tanda terima;
3.  dokumen lainnya, bila  dipandang perlu.
(2) Dalam  hal   Pemohon  didampingi  atau   diwakili  oleh   kuasa, Permohonan harus disertai dengan surat kuasa.
(3) Pemohon  yang  mengajukan   Permohonan   Penyelesaian  Sengketa Informasi    Publik    dengan     alasan    keberatan     karena    tidak disediakannya         informasi  publik   yang   wajib   disediakan   dan diumumkan secara   berkala   oleh   Badan   Publik,   tidak   perlu menyertakan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.


Pasal 12
Dalam menerima permohonan, Komisi Informasi tidak memungut biaya.


Bagian Kedua
Jangka Waktu


Pasal 13
Permohonan diajukan selambat-lambatnya 14  (empat belas) hari kerja sejak:
a. tanggapan tertulis atas keberatan dari atasan  PPI diterima  oleh
Pemohon; atau
b.  berakhirnya jangka waktu 30  (tiga  puluh) hari kerja untuk atasan
PPID  dalam memberikan tanggapan tertulis.


Bagian Ketiga
Pencabutan Permohonan


Pasal 14
(1) Permohonan dapat  dicabut  oleh Pemohon sebelum sidang putusan berdasarkan pertimbangan Majelis Komisioner.
(2) Pencabutan  permohonan  sebagaimana  dimaksud  pada   ayat  (1)
dilakukan secara tertulis.


Pasal 15
(1) Panitera    menerbitkan   Akta   Pembatalan   Registrasi   terhadap pencabutan  permohonan  yang dilakukan  sebelum proses  ajudikasi dimulai.
(2) Dalam  hal  pencabutan  permohonan   dilakukan   di    dalam  proses ajudikasi,       Majelis Komisioner mengeluarkan  penetapan  terhadap pencabutan permohonan tersebut.
(3) Majelis   Komisioner  memerintahkan    Panitera    untuk    mencoret permohonan dari Register Sengketa.
(4) Pembatalan      registrasi      terhadap      pencabutan      permohonan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)  mengakibatkan  Permohonan tidak dapat diajukan kembali.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Baca Tip Kesehatan

Translate

- Copyright © UPDATE PRIBADI -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -